BELAJAR SASTRA SECARA MANDIRI

Bro, keputusanmu untuk mempelajari sastra dengan cara membaca karya-karya sastra secara mandiri adalah hal yang tepat.

Saya ingat beberapa tokoh sastra pernah menyampaikan di berbagai forum diskusi di kampus bahwa mempelajari sastra itu bisa langsung dari sumber aslinya dengan cara membaca dan menganalisa karya-karya sastra yang dikarang oleh para sastrawan ternama. Kita juga tak perlu sungkan mengadaptasi gaya penulisan para sastrawan tersebut. Menurut saya pribadi, cara ini lebih baik daripada menyimak tulisan-tulisan teoritis di medsos yang panjang, 'sok sastrawi', dan terkesan dogmatis serta penuh dengan jargon-jargon tendensius yang hanya disenangi oleh kalangan tertentu. 

Selain menonton video-video gratis oleh para akademisi atau sastrawan top di berbagai media online, buku-buku teori sastra yang sudah mapan tentunya tetap penting dibaca, minimal untuk pengetahuan kita pribadi. Beberapa teori dalam penulisan kreatif juga perlu kita kuasai sebagai bekal bila kelak, who knows, diundang sebagai pembicara di forum diskusi, seminar, atau konferensi sastra. Saya sendiri lebih percaya belajar teori sastra dari buku-buku yang dikarang oleh para professor/doktor sastra daripada belajar di group-group medsos. Bukannya saya terlalu akademis, saya yakin bahwa para pakar sastra itu lebih bertanggung jawab dalam membahas teori-teori sastra, terutama dalam bidang sastra terapan.

Terakhir, kalau membaca puisi, cerpen, dan novel saya cenderung pelan-pelan sambil menghubungkan karya tersebut dengan teori-teori sastra yang sudah pernah saya baca sebelumnya. Kalau saya menyukai suatu karya sastra, terutama bila ditulis dalam Bahasa Inggris, saya cenderung membacanya berulang-ulang dan tidak pernah bosan. Bagi saya, kalau kita ingin serius menjadi penulis karya sastra yang hebat, rajin membaca adalah kunci yang pertama. You know a good reader makes a good writer! Good luck!

Salam Sastra Indonesia,

@HaritsMasduqi 




Comments